Diduga disepekan Caleg Asal Bukit Kemuning Abaikan Teguran Penyimbang Adat.




Lampung Utara - mediasembilan.co.id


Calek asal bukit kemuning dari partai nasdem terkesan abaikan tegerun penyimbang Adat Marga selagai Lingga terkait vidio ucapan ahli surve yang mengomentari tanah ulayat adat.


Pak Haji Nadi saat dihubungi melalui pesan singkat whatshap terkait urusan ini menyampaikan kepada awak media beliau baru pulang dari karang tanti kami bicarakan kepada pak yanto.


Setelah dihubungi kembali pak haji nadi tak merespos bahkan pesan singkat yang dikirim hanya dibuka saja dan tidak ada jawaban dari yanto terkait urusan ini.


Lebih lanjut Reza yang juga teman sekaligus sahabat yanto saat dihubungi juga tak ada tanggapan bahkan saat ditanya respon atau tanggapan yanto beliau hanya menjawab "ya cung.


Hal ini menambah ketersinggungan penyimbang adat mengingat beliau berdua adalah jembatan penyimbang adat yang nama telah mempertemukan caleg DPRD tersebut kepada mereka dan janji-janji manis pernah terlontarkan kepada para perwakilan penyimbang adat.


Bak habis manis sampah dibuang itu yang paling tepat bagaikan pepatah mengatakan mengingat mereka datang disambut dengan baik namun karena hal yang belum jalas kepastiannya diputus ditengah jalan.


Lebih parahnya lagi pemutusan silaturahmi tersebut terkesan menyakiti hati bahkan terkesan menghina harkat martabat adat lampung khususnya marga selagai lingga.


Badan musyawarah adat marga selagai lingga dalam hal ini telah melakukan rapat atau sidang adat, sabtu 28/10/2023 dengan menghasilkan keputusan dimana yanto dan pembica tersebut dikenakan sanksi adat yaitu kena cepalo ghango atau dengan nama lain ngomong asal-asalan.


Kejadian ini sangat mengiris hati penyimbang adat marga selagai lingga bukan nya mereka meluruskan dan mengklarifikasi malah terkesan diabaikan atau disepelekan.


Penyimbang adat marga selagai lingga telah melakukan kordinasi dengan berbagai pihak untuk menuntaskan urusan ini mengingat ini menyangkut adat istiadat masyarakat lampung pada umum nya abung siwo migo pada khususnya.


Sesuai dengan lima palsafah orang lampung yaitu Fiil Pesengiri, Nemui Nyimah, Nengah Nyapur, Sakai Sambanyan dan Bejuluk Beadek, hal ini telah menyangkut Fiil Pesengiri atau harga diri masyarakat adat selagai lingga.


Kuncung.